My Life My Marine

Sebuah blog yang berisi tentang pengetahuan alat tangkap dan ilmu kelautan


sobat sekalian tau tidak mengenai ikan ini ikan apa??..
yups,, ikan ini dinamakan ikan layaran yang biasanya dikenal dengan sebutan ikan sailfish dan dalam bahasa ilmiahya Istiophorus spp. sobat tau tak mengapa ikan ini disebut ikan layaran serta bagaimana tingkah lakunya???
yuk, baca untuk lebih mengenal lebih dalam yang dinamakan ikan layaran


Klasifikasi Dan Morfologi

Ikan layaran atau biasa disebut dengan sailfish memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom   : Animalia
Phylum      : Chordata
Order         : Perciformes
Genus        : Istiophorus
Spesies      : Istiophorus albicans (Latreille, 1804 dalam Zipcodezoo,2014)  
Menurud Lacepede (1801) dalam EOL (2014), ikan layaran atau sailfish memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom   : Animalia
Phylum      : Chordata
Class          : Actinopterygii
Order         : Perciformes
Family       : Istiophoridae
Genus        : Istiophorus
Species      : Istiohorus albicans,
  Istiophorus platypterus

Sailfish adalah dua jenis ikan di dalam genus lstiophorus yang tinggal di perariran hangat samudra-samudra dunia. Kebanyakan berwarna biru keabu-abuan dan memiliki sirip punggung tegak yang mirip dengan layar kapal.Ciri penting lainnya adalah moncong yang memanjang. menyerupai moncong ikan todak. Ikan ini adalah ikan tercepat. bisa berenang hingga Recepatan 110 kilometer per jam.
Tubuh berbentuk kompress; panjang, ramping, gigi kecil berbentuk cannine; sirip pectorals panjang dan runcing; sirip perut yang sangat panjang, yang dapat ditekan menjadi alur, mencapai hampir ke anus; 2 sirip anal; 2 keels di sisi dasar ekor; sirip ekor besar, sangat bercabang. Punggung biru tua, biru muda bercak coklat, dan keperakan bagian perut putih; ~ 20 baris vertikal bar di sisi, masing-masing terdiri dari banyak bintik-bintik biru; membran punggung pertama sirip biru tua atau kehitaman biru, dengan tersebar, bintik-bintik hitam kecil; sirip tersisa coklat kehitaman menjadi biru tua.
Ukuran tumbuh ikan layaran dapat mencapai 360 cm; dan rekor dunia mencatat ikan sailfish terbesar yang pernah ditemukan yaitu dengan berat sebear 100,24 Kg.
Tubuh memanjang dan pipih compres; rahang atas berkepanjangan menjadi paruh sangat panjang; dua sirip punggung, yang pertama sangat besar dan ekor; sirip perut sempit tapi sangat panjang, hampir mencapai anus, dengan 1 tulang belakang dan 2 sinar; Tubuh ditutupi dengan kecil, tertanam timbangan dengan 1 atau 2 poin tumpul; kembali gelap dengan sekitar 20 bar vertikal kebiruan; perut pucat perak; membran punggung pertama biru hitam sirip dengan banyak bintik-bintik gelap. Sebuah billfish ramping dengan tinggi, berlayar seperti pertama sirip punggung (EOL,2014).

Jenis Jenis

1.   Ikan Layaran Indo Pasifik (Istiophorus Platypterus)



Ikan layaran indopasific (Istiophorus Platypterus) merupakan ikan layaran yang hidup pada perairan di indo-pasific yaitu antara Samudera Hindia dan Pasifik, spesies ini terjadi antara sekitar 45,5 ° N dan 40,35 ° S di Pasifik barat, 35 ° N dan 35 ° S di Pasifik timur, 45 ° S di Samudera Hindia barat dan 35 ° S di kawasan timur Samudera Hindia.

2.  Ikan Layaran Atlantik (Istiophorus albicans)



Ikan layaran atlantik (Istiophorus albicans) merupakan ikan layaran yang mendiami samudra atlantik. Ikan layaran atlantik hidup di perairan pantai yang dangkal, ikan layar Atlantik biasanya dapat ditemukan di hangat, lapisan atas dalam kisaran suhu 21 sampai 28 derajat Celsius

Perbedaan Ikan Layaran Indo Pasific Dan Atlantik

Sailfish tumbuh lebih besar di Pasifik daripada di Atlantik. Semua-mengatasi permainan rekor ikan di Pasifik adalah ikan 100,24 kg tertangkap Santa Cruz Island, Ekuador pada tahun 1947 sedangkan sailfish terbesar dari Atlantik hanya 64 kg dan tertangkap Luanda, Angola pada tahun 1994 (IGFA 2011).
Selain fakta bahwa ikan Indo-Pasifik mencapai ukuran lebih besar dari ikan Atlantic (100kg vs 60kg) tidak ada perbedaan morfologi antara dua (Collette et al 2006).

Tingkah Laku Ikan Layaran

Tingkah Laku Umum

A.    Migrasi ikan
Ikan sailfish melakukan migrasi hingga bermil-mil, namun par ilmuan kesulitan untuk mempelajari tentang migrasi ikan ini, karena umumnya ikan layaran ini hidup dilaut lepas dengan jauh bermil mil dari bibir pantai. Selain itu kecepatan renangnya yang sangat cepat juga menjadi kendala bagi para ilmuan untuk mempelajari ikan ini.
Migrasi ikan adalah adalah pergerakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya. Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya. Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal (berupa faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam migrasi ikan) maupun internal (faktor yang terdapat dalam tubuh ikan)
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi:
·         Faktor Eksternal (Bimbingan ikan yang lebih dewasa; Bau perairan / bau organik perairan; Suhu; Salinitas; Arus pasang surut; Intensitas cahaya; Musim; Matahari; Pencemaran air limbah
·         Faktor Internal(Kematangan gonad; Kelenjar-kelenjar internal; Insting; Aktifitas renang atau Swimming layer)
B.     Ikan layaran Membentuk Gerombolan Kecil
Spesies ini kadang-kadang membentuk schooling atau kelompok-kelompok kecil dari 3-30 individu tetapi sering terjadi pada agregasi longgar di wilayah yang luas. Ini kemungkinan besar schooling berdasarkan ukuran. Spesies ini mengalami migrasi pemijahan di Pasifik (Nakamura 1985).
Ikan berenang secara berkelompok, hal ini jelas merupakan suatu bentuk organisasi social. Biasanya individu dalam suatu kelompok ikan terdiri atas satu spesies, memiliki ukuran yang hampir sama, tidak memiliki pemimpin, serta semua individu melakukan aktivitas sama dalam waktu yang sama pula (Susilowati dan Rahayu, 2007)
Kawanan ikan dapat membentuk pola pertahanan yang berbeda-beda dan mereka dapat berpindah dari satu konfigurasi ke konfigurasi yang lain dan kemudian berkumpul kembali hampir sebagai satu unit dalam waktu yang sangat cepat, sehingga kemungkinan predator yang mati atau menarik diri dari perburuan. Schooling juga memberikan kemampuan suatu spesies ikan untuk melakukan perjalanan yang sangat jauh dalam jumlah besar baik untuk mencari mangsa atau melakukan reproduksi (Prentice, 2000).
C.     Ikan pelagis
Ikan layaran termasuk ikan pelagis yang beraktifitas pada siang hari (diurnal). Ikan pelagis adalah kelompok Ikan yang berada pada lapisan permukaan hingga kolom air dan mempunyai ciri khas utama, yaitu dalam beraktivitas selalu membentuk gerombolan (schooling) dan melakukan migrasi untuk berbagai kebutuhan hidupnya. Ikan pelagis berdasarkan ukurannya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Ikan pelagis besar dan pelagis kecil.
            Ikan pelagis (pelagic fish) disebut juga ikan berminyak adalah ikan yang memiliki minyak di jaringan tubuh mereka dan dalam rongga perut di sekitar usus. Fillet mereka mengandung hingga 30 persen minyak, meskipun angka ini bervariasi baik di dalam dan antar spesies.
D.    Respon Ikan layaran Terhadap Cahaya
Ikan layaran merupakan ikan yang termasuk dalam ikan fototaxsis positif, hal ini dapat terlihat dari ikan ini yang aktif dipermukaan perairan atau yang biasa disebut dengan ikan pelagis.
Umumnya organisme hidup yang media hidupnya di air terangsa atau tertarik dengan sinar atau cahaya (phototaxis positif), karena itu iakn selalu berusaha mendekati sumber cahaya dan berkumpul disekitarnya (Subani dan Barus, 1989). Lebih jauh lagi Ayodhyoa (1985) menjelaskan bahwa peristiwa berkumpulnya ikan di bawah cahaya dapat dibedakan  sebagai berikut: Peristiwa langsung: yaitu ikan-ikan tersebut memang tertarik oleh cahaya lalu berkumpul (phototaxis positif), dan Peritiwa tak langsung; yaitu karena adanya cahaya emnjadikan plankton-plankton dan ikan-ikan kecil berkumpul, lalu ikan-ikan sasaran tangkapan datang mendekat dan berkumpul dengan tujuan untuk mencari makan berupa plankton atau ikan-ikan kecil tersebut.
Dahuri (2001), menemukan bahwa kadang-kadang ikan menunjukkan gerakan vertikal ke atas dengan cepat menuju sumber cahaya (lampu) yang secara tiba-tiba dinyalakan, dan beberapa menit kemudian mereka akan bubar atau turun ke bawah sampai pada jarak tertentu.
E.     Respon Ikan Layaran Terhadap Suhu
Menurut Laevastu dan Hela (1970), pengaruh suhu terhadap ikan adalah dalam proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan pengambilan makanan, aktivitas tubuh, sepertikecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf. Pengaruh suhu air pada tingkah laku ikan paling jelas terlihat selama pemijahan. Suhu air laut dapat mempercepat atau memperlambatmulainya pemijahan pada beberapa jenis ikan. Suhu air dan arus selama dan setelah pemijahan adalah faktor- faktor yang paling penting yang menentukan “kekuatan keturunan” dan daya tahan larva pada spesies-spesies ikan yang paling penting secara komersil. Suhu ekstrim pada daerah pemijahan (spawning ground) selama musim pemijahan dapat memaksaikan untuk memijah di daerah lain daripada di daerah tersebut.

Tingkah Laku Khusus

A.         Menaikkan sirip punggung
Sirip punggungnya biasanya terlipat saat berenang. namun bisa naik apabila ikan layaran merasa terancam atau sedang bersemangat. membuatnya terlihat lebih besar daripada ukuran sebenarnya Siasat ini juga dapat diamati saat makan. ketika sekelompok ikan layaran menggunakan sirip layar mereka untuk “menggembala”.sekelompok ikan atau cumi.
Ikan ini bisa mengubah tubuhnya menjadi biru muda dengan garis-garis kuning hingga membuat bingung mangsa dan memberi isyarat kepada ikan layaran lainnya

Habitat Dan Distribusi Ikan Layaran

Habitat

            Spesies laut dan epipelagic ini biasanya ditemukan di atas termoklin hingga kedalaman 40 m. Hal ini paling padat didistribusikan di perairan dekat pantai dan pulau-pulau. Spesies ini kadang-kadang membentuk schooling atau kelompok-kelompok kecil dari 3-30 individu tetapi sering terjadi pada agregasi longgar di wilayah yang luas. Ini kemungkinan besar schooling berdasarkan ukuran. Spesies ini mengalami migrasi pemijahan di Pasifik (Nakamura 1985)

Distribusi

Di Samudera Hindia dan Pasifik, spesies ini terjadi antara sekitar 45,5 ° N dan 40,35 ° S di Pasifik barat, 35 ° N dan 35 ° S di Pasifik timur, 45 ° S di Samudera Hindia barat dan 35 ° S di kawasan timur Samudera Hindia. Di Pasifik Timur, spesies ini ditemukan dari California selatan dan bawah tiga perempat dari Teluk California ke Peru, termasuk semua pulau-pulau samudra. Dalam kedua tropis Pasifik timur dan tropis Atlantik timur, konsentrat sailfish di perairan dangkal daripada di bagian barat dari kedua lautan karena berbasis hipoksia habitat kompresi lebih oksigen zona minimum di laut tropis Timur (Pangeran et al. 2010).
Spesies layaran atlantik ditemukan di perairan tropis dan subtropis sekitar 40 ° N di laut Atlantik, 50 ° N di timur laut Atlantik, 40 ° S di Atlantik barat daya, dan 32 ° S di tenggara Atlantik. Ini telah memasuki Laut Mediterania dari Laut Merah melalui Terusan Suez.
Atlantik sailfish didistribusikan secara luas di seluruh perairan tropis dan subtropis pesisir Samudera Atlantik, dengan penampakan sesekali lepas pantai di perairan yang lebih beriklim sedang dan di Laut Mediterania. Di barat, sailfish Atlantik adalah yang paling melimpah di sepanjang pantai Florida, Teluk Meksiko dan Laut Karibia, dan selatan sepanjang pantai Brasil. Di timur, populasi penting dari sailfish Atlantik dikenal dari pantai Senegal ke Teluk Guinea. Selama musim dingin, sailfish Atlantik terbatas pada bagian-bagian yang lebih hangat dari jangkauan, bermigrasi dari daerah tropis dengan perluasan arus air hangat selama musim panas
 distribusi atlantic sailfish
distribusi indopasific sailfish

Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Distribusi Ikan Layaran

       A.    Suhu Perairan
Ikan layaran hidup pada suhu perairan dengan suhu berkisar 23.937 - 24.777oC
Reddy (1993) menyatakan bahwa ikan adalah hewan berdarah dingin, yang suhu tubuhnya selalu menyesuaikan dengan suhu sekitarnya. Selanjutnya dikatakan pula bahwa ikan mempunyai kemampuan untuk mengenali dan memilih range suhu tertentu yang memberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas secara maksimum dan pada akhirnya mempengaruhi kelimpahan dan distribusinya. 
      B.     Arus
Ikan bereaksi secara langsung terhadap perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh arus dengan mengarahkan dirinya secara langsung pada arus. Arus tampak jelas dalam organ mechanoreceptor yang terletak garis mendatar pada tubuh ikan. Mechanoreceptor adalah reseptor yang ada pada organisme yang mampu memberikan informasi perubahan mekanis dalam lingkungan seperti gerakan, tegangan atau tekanan. Biasanya gerakan ikan selalu mengarah menuju arus. (Reddy, 1993).
      C.     Cahaya
Ikan bersifat fototaktik (responsif terhadap cahaya) baik secara positif maupun negatif. Banyak ikan yang tertarik pada cahaya buatan pada malam hari, satu fakta yang digunakan dalam penangkapan ikan. Pengaruh cahaya buatan pada ikan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan lain dan pada beberapa spesies bervariasi terhadap waktu dalam sehari. Secara umum, sebagian besar ikan pelagis naik ke permukaan sebelum matahari terbenam. Setelah matahari terbenam, ikan-ikan ini menyebar pada kolom air, dan tenggelam ke lapisan lebih dalam setelah matahari terbit. Ikan demersal biasanya menghabiskan waktu siang hari di dasar selanjutnya naik dan menyebar pada kolom air pada malam hari. Cahaya mempengaruhi ikan pada waktu memijah dan pada larva.
      D.    Salinitas
Ikan layaran hidup pada perairan dengan rentang salinitas berkisar 34.963 - 35.976 ‰
Salinitas didefinisikan sebagai jumlah berat garam yang terlarut dalam 1 liter air, biasanya dinyatakan dalam satuan 0/00 (per mil, gram perliter). Di perairan samudera, salinitas berkisar antara 340/00 – 350/00. Tidak semua organisme laut dapat hidup di air dengan konsentrasi garam yang berbeda. Secara mendasar, ada 2 kelompok organisme laut, yaitu organisme euryhaline, yang toleran terhadap perubahan salinitas, dan organisme stenohaline, yang memerlukan konsentrasi garam yang konstan dan tidak berubah. Kelompok pertama misalnya adalah ikan yang bermigrasi seperti salmon, eel, lain-lain yang beradaptasi sekaligus terhadap air laut dan air tawar. Sedangkan kelompok kedua, seperti udang laut yang tidak dapat bertahan hidup pada perubahan salinitas yang ekstrim. (Reddy, 1993). 
      E.     Kadar Oksigen Terlarut
Ikan layaran hidup pada perairan dengan rentang kadar oksigen terlarut sebesar 4.770 - 4.865 ml/l
Oksigen sangat penting dalam proses respirasi, komponen ini tersedia dalam atmosfer dalam jumlah besar dan dalam jumlah kecil dihasilkan oleh tumbuhan melalui fotosintesis. Respirasi di perairan memerlukan oksigen dari dalam air dan menghilangkan limbah karbon dioksida. Insang adalah tempat di mana pertukaran gas terjadi pada sebagian besar jenis ikan, meskipun ada juga beberapa jenis ikan yang bernafas melalui kulit. Biasanya laju konsumsi oksigen dapat digunakan untuk mengukur intensitas metabolismenya. Laju ini dipengaruhi oleh ukuran ikan dan karakteristik air seperti suhu dan kandungan CO2. (Reddy, 1993).

Food And Feeding Habit

Makanan utama Ikan layaran yaitu ikan, krustasea, dan cumi. Tetapi sering juga berburu tenggiri, ikan terbang dan ikan bermigrasi lain; melompat yang baik, kadang-kadang keluar dari air. Karnivora, berbasis ikan.
Sailfish adalah spesies laut yang memakan gerombolan ikan seperti sarden, ikan teri dan tongkol. Nakamura (1985) menyatakan bahwa perilaku makan dari I. platypterus telah diamati oleh nelayan sebagai berikut: "ketika satu atau beberapa sailfish menemukan sebuah sekolah ikan mangsa, mereka mulai mengejar itu sekitar setengah kecepatan dengan sirip mereka setengah dilipat kembali ke dalam alur. mereka kemudian melaju di mangsa dengan kecepatan penuh dengan sirip mereka benar-benar dilipat kembali dan sekali mereka telah terjebak dengan itu, mereka tiba-tiba membuat tikungan tajam dengan sirip mereka sepenuhnya diperluas untuk menghadapi bagian dari sekolah dan kemudian memukul mangsa dengan tagihan. Selanjutnya mereka makan ikan tewas dan tertegun, biasanya kepala pertama. "

Reproduksi

Muncul untuk bertelur sepanjang tahun di perairan tropis dan subtropis Pasifik dengan puncak pemijahan terjadi di masing-masing musim panas lokal. Pemijahan terjadi dengan laki-laki dan perempuan berenang berpasangan atau dengan dua atau tiga laki-laki mengejar satu perempuan (mungkin perilaku kawin). Sekitar Florida di Amerika Serikat, spesies ini sering bergerak perairan pantai ke perairan dangkal di mana perempuan, berenang lamban dengan sirip punggung mereka diperpanjang dan disertai masing-masing oleh satu atau lebih laki-laki, mungkin bertelur dekat permukaan di musim panas. Namun, pemijahan di perairan lepas pantai di luar isobath 100 depa juga dilaporkan dari selatan dari Kuba Carolina, Amerika Serikat. Off Florida tenggara, sebuah 33,4 kg betina dapat menjelaskan hingga 4,8 juta telur dalam tiga batch selama satu musim pemijahan.
Spesies ini memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat. Menggunakan data terbaik yang tersedia, umur panjang diperkirakan 13 tahun dan usia kematangan 2,5 tahun (Pangeran et al. 1986, Ortiz et al. 2003, IUCN SSC Tuna dan Billfishes Specialist Group). Tidak ada eksternal dimorfisme seksual, tetapi perempuan tumbuh lebih besar daripada laki-laki. Fekunditas meningkat tajam dengan ukuran betina (Nakamura tahun 1985, de Sylva dan Breder 1997, Richards dan Luthy 2005, Chiang et al. 2006, Wang et al. 2006). Menggunakan umur panjang 13 tahun dan usia kematangan 2,5 tahun, panjang generasi diperkirakan 4,3 tahun. Panjang Generasi dihitung sebagai: usia reproduksi pertama + z * (umur panjang - usia kematangan pertama), di mana z adalah 0,15 (Collette et al 2011.).
Pemuliaan biasanya terjadi di perairan dangkal dekat pantai. Betina, disertai dengan satu atau lebih laki-laki, akan berenang perlahan-lahan dengan sirip punggung diperpanjang di atas air, pemijahan dekat dengan permukaan. Di Atlantik Barat, pemijahan terjadi terutama selama musim panas sementara di Atlantik timur pemijahan dapat terjadi sepanjang tahun, memuncak pada bulan-bulan musim panas. Seorang wanita yang besar biasanya dapat melepaskan antara 4,5 dan 4,8 juta telur dalam satu pemijahan , biasanya dalam tiga batch. Fertilisasi telur terjadi di dalam air, dan telur menetas dalam waktu 36 jam. Muda sailfish Atlantik tidak memiliki rahang memanjang karakteristik orang dewasa, dan mengukur sekitar 0,3 cm di menetas. Pada panjang tubuh sekitar 0,6 cm tagihan mulai memanjang, dan pada saat remaja muda mencapai 20 cm ini akan menampilkan semua fitur fisik dari sailfish dewasa
Pemijahan spesies ini terjadi dengan laki-laki dan perempuan berenang berpasangan atau dengan dua atau tiga laki-laki mengejar satu perempuan (mungkin perilaku kawin). I. platypterus tampaknya bertelur sepanjang tahun di perairan tropis dan subtropis Pasifik dengan puncak pemijahan terjadi di masing-masing musim panas lokal. Telur ovarium matang sekitar 0,85 mm dan memiliki globul minyak tunggal dikelilingi oleh nimbus terbatas kuning pucat; tidak ada struktur pada membran vitelline dan telur secara keseluruhan adalah transparan atau tembus.
36 jam setelah bertelur, telur-telur tersebut langsung menetas. Tidak hanya itu, pertumbuhan tubuh mereka sangat cepat, sekitar 6 kaki per tahun.



1 komentar:

bisa ditambahkan daftar pustaka atas sitasi-sitasi yang telah dicantumkan?

Posting Komentar

About this blog

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Popular Posts

flower

Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates