Angin
yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya.
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara
pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas
matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang
menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih
panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan
udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan
daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan
terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Di
Indonesia terdapat beberapa pola ingin yang sering kita jumpai pada daerah atau
tempat-tempat tertentu. Pola angin tersebut, antara lain angin darat, angin
laut, angin lembah, angin gunung, dan angin jatuh kering/ angin fohn.
Jenis-jenis
angin:
1. Angin pasat
Adalah angin yang berhembus tetap sepanjang
tahun dan bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum (subtropik) ke daerah
bertekanan minimum (ekuator).
Angin
passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju
ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup
di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi
Selatan.
Wilayah
subtropika merupakan daerah bertekanan udara tinggi atau sering disebut dengan
lintang kuda (horse latitude), sedangkan daerah khatulistiwa merupakan daerah
pusat tekanan rendah. Oleh karena itu, berhembuslah angin dari wilayah
subtropika kearah khatulistiwa baik dari belahan bumi selatan maupun dari
belahan bumi utara. Angin ini disebut sebagai tradewind atau angin pasat. Angin
pasat termasuk kedalam angin tetap atau angin yang bertiup sepanjang tahun.
Terdiri dari angin pasat timur laut di belahan bumi utara dan angin pasat
tenggaradi belahan bumi selatan.
Angin
passat terjadi bila terjadi perbedaan densitas udara di daerah sekitar lintang
30 derajat (baik lintang utara maupun selatan yang bertekanan maksimum dan
sekitar lintang 10 derajat yang bertekanan minimum.
Angin
antipasat adalah nama lain dari angin barat, yang merupakan kebalikan dari
angin pasat. Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan
turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi
Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut
Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o – 30o LU dan LS,
angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering.
Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya,
terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara
(Afrika), dan gurun di Australia.Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat
daerah “teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada
angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah
tenang yang disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”
2. Angin musom
Angin muson adalah angin yang terjadi akibat perbedaan
pemanasan daratan dan lautan yang terjadi didaerah tropis dan daerah yang
berdekatan dengan daerah tropis. Angin musom di Indonesia berganti arah setiap
6 bulan sekali dari benua Asia ke benua Australia dan sebaliknya.
Angin musom
di Indonesia ada 2 macam:
a.
Angin musom barat
Adalah angin
yang bertiup dari arah timur laut (Benua Asia dan Laut Cina Selatan) yang
berlangsung sekitar bulan Oktober sampai April yang menimbulkan terjadinya
musim hujan di Indonesia.
Angin Musim/Muson Barat adalah angin
yang mengalir dari benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas)
dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian barat, hal ini
disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan
samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan
dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim
hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari, dan
maksimal pada bulan januari dengan Kecepatan Minimum 3 m/s.
Bertiup setiap bulan Oktober sampai maret, saat kedudukan
semua matahari dibelahan bumi selatan. Hal
ini menyebabkan tekanan udara maksimum di Asia dan tekanan udara minimum
di Australia, maka bertiuplah angin dari Asia ke Australia (tekanan tinggi ke
rendah).Karena angin melalui Samudra
Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan
Oktober sampai Maret di Indonesia terjadi musim penghujan
b.
Angin musom timur
Adalah angin
yang bertiup dari arah tenggara (Benua Australia) yang berlangsung sekitar
bulan April sampai Oktober yang menimbulkan terjadinya musim kemarau.
Angin Musim/Muson Timur adalah angin
yang mengalir dari Benua Australia( musim dingin) ke Benua Asia (Musim panas)
sedikit curah hujan ( kemarau) di Indonesia bagian timur karena angin melewati
celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria).
Ini yang menyebabkan indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan
juni, juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan juli.
Bertiup
mulai April sampai September, di
mana kedudukan semua matahari dibelahan utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di
Australia tinggi, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin tersebut melewati gurun yang
luas di Australia, sehingga bersifat kering. Oleh karena itu Indonesia saat itu
mengalami musim kemarau.
3. Angin laut dan
angin darat
Angin laut
adalah angin yang bertiup dari laut ke darat pada siang hari. Sedangkan angin
darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut pada malam hari.
Angin laut terjadi ketika pada pagi
hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari
lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya
udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka
terjadilah aliran udara dari laut ke darat.
Angin darat terjadi ketika pada malam
hari energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan
lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sementara itu di lautan energi panas
sedang dalam proses dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebut menyebabkan
udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan
sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut.
4. Angin lembah
dan angin gunung
Angin lembah
adalah angin yang bertiup dari lembah ke lereng gunung pada siang hari. Sedangkan
angin gunung adalah angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah pada malam
hari.
Angin Gunung
( Montain Wind)
Pada malam
hari, daratan tinggi (puncak gunung / di atas lereng gunung) menjadi
dingin secara cepat akibat kehilangan radiasi. Oleh sebab itu, di puncak gunung
bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan di lembah. Udara yang lebih dingin
memiliki densitas (kerapatan udara) yang lebih besar kemudian akan mengalirkan
udara ke lembah. Disebut juga arus Katabatik (catabatic flows).
Angin Lembah
Pada siang
hari, lereng gunung mendapatkan panas secara cepat akibat radiasi yang direima
lebih besar. Di dataran rendah udara menjadi lebih dingin dibandingkan udara di
atas lereng gunung. Karena itu udara lereng gunung menjadi labil dan cenderung
menaiki lereng. Disebuut juga arus anabatik (anabatic flows).
5. Angin
jatuh/angin fohn
Angin fohn adalah angin jatuh yang panas dan kering.
Maksud angin jatuh adalah angin yang menuruni lereng gunung setelah sebelumnya
bergerak naik ke puncak gunung. Pada saat angin tersebut naik ke puncak gunung,
angin tersebut mengalami penurunan suhu dan terjadi pengembunan kemudian turun
hujan.
Pada saat melewati puncak gunung, angin tersebut telah kering dan turun
melewati puncak. Namun, suhu angin
tersebut naik ketika bergerak turun menuju lembah. Bahkan, ketika sampai
lembah, angin tersebut suhunya lebih tinggi dari suhu udara di lembah tersebut,
sehingga orang yang tinggal di lembah akan merasakan adanya aliran angin yang
panas dan kering
Di Indonesia juga dikenal sejumlah nama yang sebenarnya juga merupakan
angin fohn, dengan penyebutan/nama
angin fohn berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya, yaitu
Angin
Bohorok di Deli Utara Sumatera Utara,
Angin
Kumbang di Cirebon,
Angin
Gending di Probolinggo Jawa Timur,
Angin Brubu
di Ujungpandang Sulawesi Selatan,
Angin
Wambrau di Daerah Yapen dan Biak Papua.
Angin Fohn
terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginy lebih
dari 200 meter , naik di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang
jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering , karena uap air sudah di
buang pada saat hujan orografis.
Biasanya
angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang
terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya
tahan tubunya terhadap serangan penyakit.
6. Angin Siklon dan Angin Antisiklon
Angin siklon merupakan udara yang
bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara tinggi menuju titik pusat
tekanan udara rendah di bagian dalam. Angin antisiklon bergerak dari daerah
pusat tekanan udara tinggi menuju tekanan udara rendah yang mengelilinginya di
bagian luar.
Gerakan arah angin ini berputar. Di
daerah tropis, angin siklon sering terjadi di laut. Penyebutan angin siklon di
beberapa daerah berbeda-beda di antaranya sebagai berikut.
a) Hurricane, yaitu angin siklon di
Samudra Atlantik.
b) Taifun, yaitu angin siklon di Laut
Cina Selatan.
c) Siklon, yaitu angin siklon di Teluk
Benggala dan Laut Arab.
d) Tornado, yaitu angin siklon di
daerah tropis Amerika.
e) Sengkejan, yaitu angin siklon di
Asia Barat.
0 komentar:
Posting Komentar